Para peneliti menemukan bahwa rentang hidup sistem reproduksi yang lebih pendek dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Dr. van der Schouw dan rekannya mengkaji sebuah data studi tentang interaksi genetika, gaya hidup dan diabetes. Peneliti mempelajari data dari 3.691 wanita pascamenopause yang memiliki diabetes tipe 2 dan 4.408 wanita pascamenopause sebagai kelompok kontrol yang tidak memiliki diebetes.
Para peserta penelitian tersebut rata-rata berusia 59,2 tahun dan rata-rata mengalami menopause saat usia 48,6 tahun. Tetapi sekitar 4,8 persen dari peserta telah mengalami menopause sebelum usia 40 tahun.
Rentang hidup sistem reproduksi (usia menopause dikurangi usia pubertas) yang lebih pendek menunjukkan peningkatan risiko diabetes. Hal ini bahkan tidak terkait dengan faktor diabetes lainnya seperti kebiasaan merokok dan obesitas, tetapi berlaku untuk faktor lain seperti terapi pergantian hormon.
"Menopause dini mungkin menjadi salah satu faktor diabetes, sehingga wanita yang telah mengalami menopause di usia muda harus mempertimbangkan untuk melakukan skrining diabetes atau melakukan tindakan pencegahan langsung," kata Dr. van der Schouw, seperti dilansir health24, Kamis (27/12/2012).
Namun para peneliti menambahkan bahwa studi ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah waktu menopause dapat membantu memprediksi dan mencegah diabetes.
http://health.detik.com