Dikutip dari jurnal Cell, Sabtu (13/12/2014), peneliti dari Jerman dan Swedia mengungkapkan bahwa diet calon ayah akan memengaruhi status kesehatan si buah hati. Salah satunya berkaitan dengan risiko diabetes pada anak.
"Diibaratkan dengan komputer, jika gen adalah perangkat keras (hardware) maka epigenetik berperan sebagai perangkat lunak (software) yang menentukan bagaimana hardware tersebut akan digunakan," ungkap salah seorang peneliti yang terlibat, dr Anita Ost.
Ditemukan adanya perubahan genetik dalam embrio dan ketika lahir komposisi tubuh anak-anak tersebut menjadi lebih gemuk.
Ost menyebutkan bahwa perilaku dan faktor lingkungan di luar DNA seseorang dapat mengubah gen. Dalam hal ini, calon ayah mengubah gen anak-anak mereka dengan makan terlalu banyak gula. Meskipun Ost menegaskan teori ini masih membutuhkan penelitian kembali lebih lanjut namun jika terbukti benar maka pria memiliki pengaruh besar dalam kesehatan anak-anak mereka, bahkan sebelum mereka lahir.
Tak cuma pada lalat, studi sebelumnya yang dilakukan pada tikus juga menunjukkan hal serupa. Tikus jantan yang diberi makan diet tinggi lemak, memiliki kondisi diabetes dan obesitas, maka akan mengubah fungsi gen dalam lemak dan pankreas keturunannya.
Disimpulkan bahwa anak tikus betina dengan ayah obesitas mengalami kesulitan untuk mencerna glukosa, bahkan saat diberi diet sehat. Secara khusus, mereka menunjukkan adanya perubahan fungsi gen di pankreas, yang bertanggung jawab untuk membuat insulin dan mengontrol glukosa darah serta jaringan lemak. Fungsi gen ini sendiri dapat meningkatkan risiko obesitas di masa depan dan penuaan dini.
"Jika para ilmuwan selama ini lebih fokus pada bagaimana diet ibu memengaruhi kesehatan anak-anaknya, penelitian ini merupakan hal baru yang mengeksplorasi dampak diet ayah terhadap risiko obesitas keturunannya. Penting untuk menindaklanjuti temuan ini," ungkap Dr Margaret Morris, seorang peneliti untuk Pharmacology School of Medical Sciences di University of New South Wales, Sydney.
http://health.detik.com/